“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT serta satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang terbesar pahalanya adalah apa yang engkau berikan pada istrimu. ” (HR. Bukhari Muslim)
Yang Paling Besar Pahalanya Yaitu Yang Engkau Berikanlah Untuk Istrimu
Dari hadits di atas diterangkan kalau harta yang didapatkan (nafkahkan)
pada keluarganya, lebih paling utama daripada mendermakan harta bendanya
untuk perjuangan Islam. Lalu bagaimana bila ada seseorang lelaki
mempunyai seseorang istri sering ditinggalkan dengan alasan dakwah,
sementara keadaan anak-anak serta istrinya tak terurus dengan kata lain
sengsara. Rasulullah SAW memanglah seseorang muballigh dan dai, namun
beliau senantiasa memerhatikan kebutuhan lahir batin istri-istrinya.
Demikian besar perhatian Rasulullah SAW, pada hak-hak kaum wanita,
hingga Nabi SAW mengajarkan pada golongan lelaki cara paling baik untuk
memuliakan seseorang wanita. Hingga beliau tak ikhlas seseorang istri
menderita, karena tingkah beberapa suami yang pelit serta menelantarkan
istrinya.
Sebaiknya beberapa suami tahu kalau nafkah yang ia berikanlah pada
keluarganya tidaklah bernilai percuma dihadapan Allah. Bahkan juga
nafkah itu
terhitung sebagai amalan sedekahnya, seperti hadits dari Abu Mas’ud Al-Anshari dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda :
“Apabila seseorang muslim berikan nafkah pada keluarganya serta dia
mengharapkan pahala dengannya maka nafkah tadi teranggap sebagai
sedekahnya. ” (HR. Al-Bukhari serta Muslim)
Bahkan juga satu suapan yang didapatkan seseorang suami pada istrinya,
teranggap sebagai amalan sedekah sang suami. Demikian disabdakan Nabi
Muhammad pada shahabat beliau, Sa’ad bin Abi Waqqash :
“Dan apapun yang engkau nafkahkan jadi itu teranggap sebagai sedekah
bagimu sampaipun suapan yang engkau berikanlah ke mulut istrimu. ” (HR.
Al-Bukhari)
Dalam kisah Muslim dijelaskan :
“Tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap
wajah Allah terkecuali engkau bakal di beri pahala dengannya sampaipun
satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu. ”.
Masya Allah.. Tak tanggung-tanggung Rasulullah SAW mbelani (menjunjung
tinggi) kaum wanita dari sikap pelit seseorang suami yg tidak
bertanggungjawab padanya.
Beruntung sekali untuk seseorang istri yang mempunyai suami dermawan
pada dirinya. Rasulullah SAW sosok suami yang paling dermawan pada
istri-istrinya, juga pada sahabat, kerabat, serta tetangganya.
Kedermawanan Rasulullah SAW menjadikan istri-istrinya semakin mencintai
serta menyayanginya, hingga seseorang istri tak merasakan, kecuali suami
yaitu orang yang paling sempurna dihadapannya. Masya Allah..
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO